JANGKAR

Aku berfikir karna itu aku ada dan aku berfikir karna itu aku sadar akan keberadaan ku.

Wilujeng Blogs HIMAPA OSIRIS

HIMAPA OSIRIS....Tuhan Bersama Orang-orang yang Berani!!!Sekretariat:Jl.Soekarno-Hatta No. 456 Bandung

Janji HIMAPA OSIRIS

  1. HIMAPA OSIRIS Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. HIMAPA OSIRIS Berbakti dan Menjalankan kewajibannya kepada bangsa, tanah air dan umat manusia umumnya serta Almamater PKN LPKIA Bandung khususnya.
  3. HIMAPA OSIRIS Menjunjung tinggi kemanusiaan
  4. HIMAPA OSIRIS Sadar bahwa Alam beserta isinya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dijaga.
  5. HIMAPA OSIRIS Wajib memelihara tali persaudaraan antara Pecinta Alam lain dan sesama anggota HIMAPA OSIRIS.
  6. HIMAPA OSIRIS Wajib menjaga nama baik HIMAPA OSIRIS dan Almamater.

Senin, 25 Januari 2010

PANTAI KUTA & TANJUNG A'AN LOMBOK SELATAN


Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini.

Gunung Ciremai

Gunung Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC). Gunung ini terletak berjauhan dari gunung tinggi lainnya. Mempunyai ketinggian 3.078 Mdpl, merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung Ceremai ada yang menyebut cerme (seringkali secara salah kaprah dinamakan “Ciremai”) secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Jalur Resmi Pendakian Ke Taman Nasional Gunung Rinjani

Ada beberapa jalur utama dan resmi yang sering dugunakan oleh pendaki ke Gunung Rinjani. Berikut jalur-jalur tersebut:

Jalur Sembalun
* Mataram - Sembalun (± 4-5 jam kendaraan umum)
* Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani ( ± 7 Jam Jalan Kaki)
* Sembalun Lawang - Danau Segara Anak (± 2-3 Jam Jalan Kaki )

PULAU GILI TRAWANGAN - LOMBOK

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau atau gili (Kepulauan Gili) yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Diantara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai Tîr na Nôg mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.
 



Sabtu, 23 Januari 2010

Wisata Pantai Terindah di dunia,Sanur Bali No.1 di Asia,No.3 di Dunia

Tujuh pantai terindah di dunia ini dipilih mewakili setiap benua yang ada di dunia. Jumlah benua yang ada di dunia masih kontroversi, ada yang menyebut tujuh dengan catatan memasukkan Antartika dan Amerika di bagi menjadi dua: Amerika Utara dan Selatan. Tapi ada juga yang menyebut lima benua, karena umumnya Amerika Utara dan Selatan disebut sebagai benua Amerika. Sedang Antartika tidak dimasukkan karena tidak berpenduduk. Tapi apapun itu, bangsa Indonesia patut berbangga bahwa Pantai Sanur Bali, dipilih sebagai Pantai terindah di benua Asia.Sanur Bali juga berada di urutan ke-3 terindah di dunia.
Dari pantai-pantai tercantik di benua masing-masing kemudian diranking mana yang paling cantik dan populer, berikut tempat wisata pantai paling indah di dunia sesuai perankingan:

Pantai - Pantai Terindah di Dunia

Fernando de Noronha


Mungkin pantai terindah di dunia ini yang dimana hanya segelintir orang saja yang tau. Salah satu Unesco World Heritage Site ini merupakan “the most beautiful marine park in the World”

Pulau-Pulau Aneh Dan Unik Di Dunia!!



Tristan da Cunha: Pulau Paling Terisolir di Dunia

Pulau yang berada di selatan Samudra Atlantik, 2.816 km dari Afrika Selatan dan 3.360 km dari Amerika Selatan. ini amat sangat terisolir dari dunia luar. Dikeliling oleh pegunungan dan laut membuat akses ke pulau ini sangat sulit. Belum lagi karakter alam yang sulit, seperti angin yang keras. Pulau yang berada dalam kedaulatan Saint Helena, Inggris , hanya memiliki penduduk 270 orang.
Pulau ini ditemukan oleh pelaut Portugis Ilha de

10 Tempat Paling Rahasia Di Dunia!!

10.Mezhgorye

Spoiler for Gunung Yamantaw:

10 Tujuan Wisata Unik Di Dunia

Bosan dengan biasa dan umum tujuan wisata? Kemudian cobalah 10 ini tempat wisata unik dari berbagai penjuru bumi. Nikmati dan memiliki banyak kesenangan.
Mari kita mulai perjalanan kita di benua terbesar ketiga – Amerika Utara.
1.Dinosaur Provincial Park.
Tujuan wisata unik ini yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO terletak di Alberta, Kanada.

Akuarium-Akuarium Terindah Di Dunia!!

Ini benar-benar menakjubkan. Paling indah dan mempesona akuarium di seluruh dunia.

Dubai akuarium di Dubai Mall
Stingrays (ikan pari) sedang berenang di dalam Akuarium Dubai di Dubai Mall. Mempunyai luas sama dengan 50 X lapangan bola. The Dubai Aquarium – luas, menghibur, dan didesain dengan sempurna. Terdiri dari tiga deck dan terowongan kaca yang menunjukan keeksotisan kehidupan bawah air.

10 Tempat Terunik & Aneh Di Dunia!!



10 Pulau Terunik di Dunia

Ribuan pulau di dunia ternyata memiliki keunikan tersendiri dan berikut ini adalah 10 Pulau paling unik:
1. Tristan da Cunha: Pulau Paling Terisolir di Dunia01
Pulau yang berada di selatan Samudra Atlantik, 2.816 km dari Afrika Selatan dan 3.360 km dari Amerika Selatan. ini amat sangat terisolir dari dunia luar. Dikeliling oleh pegunungan dan laut membuat akses ke pulau ini sangat sulit. Belum lagi karakter alam yang sulit, seperti angin yang keras. Pulau yang berada dalam kedaulatan Saint Helena, Inggris , hanya memiliki penduduk 270 orang.
Pulau ini ditemukan oleh pelaut Portugis Ilha de Tristão da Cunha tahun 1506, karenanya diberi nama sesuai dengan nama pelaut itu. Begitu terisolasinya pulau ini, sampai sampai satu satunya alat transportasi untuk mencapai pulau ini adalah perahu karena tidak ada landasan pesawat di sana. Yang juga menjadi masalah adalah adanya penyakit genetic yang diduga

Tujuh Puncak Tertinggi Dunia



Tujuh Puncak Tertinggi di Dunia (The Seven Summits of the World ) dikenal sebagai puncak tertinggi ditemukan di setiap benua di Bumi. Konsep pertama kali diusulkan oleh Richard Bass di tahun 1980-an dan telah tujuan setiap pendaki gunung untuk mendaki masing-masing selama masa hidup mereka.
Bass adalah orang pertama yang mendaki semua puncak-puncak itu dan pernah memegang rekor menjadi orang tertua untuk mendaki Everest.

Tujuh Puncak Tertinggi Dunia

Adapun tujuh puncak, tidak diragukan lagi, Anda mungkin pernah mendengar tentang Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Gunung Everest di Nepal. Silahkan Anda membaca sampai akhir – seberapa tinggi mereka, mana yang paling menantang dan mengapa harus melakukan pendakian ke puncak tertinggi di dunia. . .

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia

Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.
Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air

Kamis, 21 Januari 2010

Suku Asmat


Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Tarian Perang Suku Dani


Pesta perang suku Dani membutuhkan persiapan yang cukup panjang. Mulai dari berburu binatang hingga menari untuk membangkitkan semangat perang diatur secara ketat.

Di punggung sebuah bukit di Lembah Baliem, Kabupaten Jaya Wijaya, Papua, sekelompok lelaki Suku Dani berkumpul. Di bawah langit petang yang memerah, mereka memainkan alat musik tradisional tikon. Selain bersantai, sejumlah pria yang cuma memakai koteka ini membahas persiapan pesta perang.

Kamis, 14 Januari 2010

Untaian Zamrud di Perkampungan Setulang

setulangPerkampungan Setulang terletak di kabupaten Malinau ,Kalimantan Timur . Mereka mendiami satu sudut sorga kecil yang tersembunyi di Tanah Leluhurnya. Hidup damai bersama alam yang asri, dimana riak air sungai yang jernih memberikan kesejukan, hutan alami memberikan kemakmuran hidup tanpa rasa takut kelaparan. Nyanyian burung hutan adalah lagu merdu membawa suasana hati penuh kedamaian.

Ini adalah perjalanan paling panjang saat saya di Kalimantan. Perjalanan menuju Setulang kalo dipulau jawa itu bisa di samakan dengan banyuwangi menuju jogja saking jauhnya dan medan yang ditempuh tidak begitu sempurna. Mengendarai Mitsubishi Strada dengan kecepatan rata-rata 100Km/jam di medan yang sangat sulit,membuat saya mabok darat ( lupa nggak minum antimo),

Candi-candi di Lereng Gunung Penanggungan

jolotundo
Candi-Candi di Gunung Penanggungan, Keberadaan benda bersejarah dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Karena dengan keberadaan benda tersebut menggambarkan sejarah kehidupan dan kebudayaan manusia. Proses perkembangan zaman dapat juga dilihat dari benda-benda tersebut. Membuat manusia berfikir untuk bisa menghasilkan teknologi sesuai zamannya. Candi merupakan benda sejarah yang zaman dahulu kala menjadi sebuah rumah atau persinggahan para raja atau pembesar kerajaan untuk menenangkan diri (bersemedi). Keberadaan candi memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar hutan, yaitu material utama adalah batu, yang letaknya tersembunyi diantara rimbunan pohon.

Gunung Tambora, Kawah Gunung Berapi Terbesar dari Sumbawa

tambora

Gunung Tambora (Tomboro) 2851 m dpl, adalah gunung berapi aktif yang berdiri tegak di Pulau Sumbawa, yang juga bagian dari kepulauan Nusa Tenggara. Karena bentukan Tambora oleh Zona Subduksi dibawahnya, sehingga bisa meningkatkan ketinggian puncaknya mencapai 4.300 m dpl, dan dipastikan sebagaii salah satu puncak gunung tertinggi di seluruh nusantara setelah Puncak Jaya (Carstensz Piramid 4884 m dpl), namun ini terjadi sebelum bulan April 1815 sebagai puncak meletusnya gunung Tambora dengan skala letusan mencapai angka tujuh, sebuah ukuran dengan diskripsi super kolosal menurut Volcanic Explosivity Index (VEI).
Secara administratif Gunung Tambora terletak diantara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut), dan Kabupaten Bima (bagian gunung berapi tamboralereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur

Gunung Semeru

puncak mahameruMahameru, adalah sebutan terkenal dari puncak Gunung Semeru dengan ketinggian ± 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl), menempatkan diri sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru termasuk salah satu dari gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur, terletak diantara wilayah Administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang dengan posisi geografis antara 7°51’ - 8°11’ Lintang Selatan, 112°47’ - 113°10’ Bujur Timur.
Puncak Gunung Semeru (Mahameru) dapat terlihat dengan jelas dari Kota Malang dan beberapa tempat lainnya dengan bentuk kerucut yang sempurna, tapi pada kondisi yang sebenarnya di puncak berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jonggring Saloko pada tahun 1913 dan tahun 1946 mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candipura dan Lumajang.
Gunung Semeru adalah bagian termuda dari Pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkannya berupa Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda, Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai, Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran, Pertumbuhan lambat/berangsur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.

Senin, 11 Januari 2010

Jangan Pernah Merasa Tua Untuk Beraktifitas Dialam Bebas

The reason birds can fly and we can’t is that birds have perfect faith, for to have faith is to have wings ( JM Barrie )
Mendaki gunung, sebuah kalimat yang biasa tercetus dari kalangan anak-anak muda mulai usia belasan tahun hingga di atas 20 tahunan dalam mengisi masa liburan sekolah mereka. Kemampuan fisik biasanya menjadi faktor utama dalam melakukan suatu kegiatan pendakian gunung atau aktifitas dialam bebas. Beraktifitas dialam bebas ataupun mendaki gunung yang dilakukan setelah usia diatas 40 tahun bahkan untuk pertama kalinya merupakan suatu hal yang luar biasa bila tidak memiliki stamina yang baik dan tekad yang kuat. Dalam kalimat puitis di atas, digambarkan bagaimana seekor burung memiliki suatu keyakinan untuk dapat terbang karena memiliki sayap, sedangkan kita tidak. Disinilah kita dituntut apakah memiliki keyakinan,
seyakin burung-burung tersebut ? yakin bahwa kita dapat beraktifitas disuatu kegiatan dialam bebas atau mendaki gunung yang menuntut stamina fisik yang prima ? jawabannya adalah seberapa yakin kita memiliki bekal modal dalam melakukan aktifitas tersebut. Yang dimaksud dengan modal adalah berupa energi yang ada dalam diri kita dan ada disekitar kita, yakni :

Panduan Kesehatan Perjalanan Bagi Penggiat Alam

Seringkali dalam melakukan suatu aktifitas perjalanan baik didarat, laut maupun udara, kendala yang sering kita hadapi adalah masalah kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting agar perjalanan yang dilakukan menyenangkan dan memberikan pengalaman yang sangat memuaskan. Melihat arti pentingnya kesehatan dalam suatu perjalanan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam menyiapkan suatu perjalanan yakni :

Sabtu, 09 Januari 2010

Edelweis dan keabadiannya

eidelweis.jpgsiapa yang tidak kenal dengan bunga yang satu ini. saya yakin semua yang mengaku mapala atau komunitas pecinta alam pasti akan dengan segera mengakui bahwa ia mengenalnya. namun apa jadinya jika keabadian bunga ini diusik oleh tangan-tangan jahil, yang kemudian memetiknya untuk dibawa pulang. lebih parah lagi kalo dipetik hanya untuk pembenaran atau bukti bahwa ia telah mencapai puncak gunung tertentu.
bunga Edelweis ada beberapa macam warnanya, tergantung dari habitat dimana ia tumbuh. di gunung Arjuno dan Welirang (jawa-timur), bunga ini akan berwarna sedikit kkuningan. di beberapa gunung lain, warnanya pun akan lain. biru, sedikit kemerahan. yang paling banyak ditemui adalah warna putih. ada juga yang berwarna-warni (karena di cat oleh penjualnya, hehehe….)

Pulau Sempu, The bEach Nya INDONESIA

sempu.jpgUapikkkkk tenan. sumpah deh, aku ga bohong. bener2 Buagusss……Top Markotop deh pokoknya. gimana ga seneng, la wong disana bisa nyebrang dari pulau jawa ke pulau sempu tanpa harus naik perahu. hehehe…ituhanya bisa dilakukan kalo air lautnya lagi surut lo.
Eh…dah pada tu belum sih letak pulau Sempu ini? alah….orang Indonesia kok ga Tau. termasuk dalam wilayah kabupaten Malang, Jawa Timur. akses kesana juga sangat mudah lo. tapi harus diinget, kalo mo nyebarang ke pulau Sempu hanya bisa dilakukan pada pagi dan sore hari saja. dan itupun ga boleh lebih dari jam 16.00. karena kalo lewat dari jam 16.00, selain bahaya, juga ntar kemaleman. banyak nyamuk. heheh :D .

Panduan Kegiatan Arung Jeram serta berbagai informasi lainnya

Sumber: http://www.nature-trekker-indonesia.com/index.php?
Peralatan-peralatan Arung Jeram
a. Riverboats (Perahu)

Peralatan utama dalam kegiatan arung jeram adalah Perahu. Terdapat berbagai merek, jenis, ukuran dan bahan. Semuanya didesain berdasakan karakteristik dari sungai tempat kegiatan arung jeram diadakan. Umumnya terbuat dari bahan Hypalon, PVC dan Polytex.Perahu yang anda gunakan dalam kegiatan arung jeram biasanya berukuran panjang 3,6 - 4,0 meter dengan lebar rata-rata mencapai 2,1 meter dan berat 40 - 60 kg.
Perahu tersebut dapat mengangkut peserta 5 - 7 orang dengan 1 orang skipper.

Climbing Knots for Beginners

The Climbing Rope is a key tool in Climbing. You will not be able to use your rope effectively if you do not know how to tie knots and what situation calls for a specific knot. These purposes and more are more than enough for beginners to learn how to tie knots commonly used in Rock Climbing. In this section, know several knots that you should know and learn when they are used.

Alpine ButterflyIf you need to attach a Carabiner or any piece of gear to a loop in the rope then you need to tie a Single Loop Knot. Examples of this knot classification are Alpine Butterfly, Bowline, and Figure Eight Knots.

Double Alpine Butterfly
Double Loop Knots are usually tied for more security or if you want to have a double hold when hauling up or lowering load. A Double Alpine Butterfly is a good example of a Double Loop Knot.

Clove HitchTo control the descent when belaying, or apply friction on the rope and your Carabiner or other piece of equipment, tie a Hitch. This is a type of knot wherein the rope is tied or looped to an object such as a Carabiner or post. You can also tie a Hitch to anchor yourself immediately without a sling. Prusik Knot, Clove Hitch, and Italian Hitch are common examples of this classification.

Overhand KnotMeanwhile, another classification is the Stopper Knot. As the name suggests, the knots under this category are usually tied at the end of the rope to prevent it from fraying or unraveling. The Overhand, Double Overhand, and Figure Eight Knots are all part of the Stopper Knot family.

Water Knot
If you need a long rope but you do not have one, you can tie two ropes through Bends. The Water Knot and Fisherman's Knot are good examples of Bends.


These are the different basic knots used in Rock Climbing. Know when and how they are used and learn how to tie them. You will learn other Climbing Knots as you gain experience.

Single Loop Knots


Alpine Butterfly Knot
Alpine Butterfly Knot
The Alpine Butterfly is also considered to be one of the best and most secure Single Loop Knots that can be tied in the middle of a rope when you don't have access to the ends.

Bowline
Bowline
The Bowline has been called the "King of Knots" and it is used around the world in one form or another. Learn how and where the Bowline is used in this section.

Figure Eight Loop
Figure Eight Loop
The Figure Eight Loop is generally considered to be 10-15% stronger than the basic Bowline. This loop is very easy to remember. Learn how to tie this knot with the help of our animation and easy-to-follow steps.

Double Loop Knots


Double Figure Eight Loop
Double Figure Eight Loop
Also known as bunny ears, the Double Figure Eight Loop is a strong and secure knot which is tied to equalize the load on two anchors clipped to the 'ears'.

Double Alpine Butterfly
Double Alpine Butterfly
If you want to make two loops in the middle of a rope and you do not have access to the two ends of it, tie a Double Alpine Butterfly Knot. Learn how in this section.

Hitches


Prusik Knot
Prusik Knot
Tying a Prusik Knot will enable you to ascend a rope or haul up load. Learn how to tie this knot with the help of our animation and easy-to-follow steps.

Clove Hitch
Clove Hitch
The clove hitch knot is popular because it is easy to do. It is one of the most frequently used knots which is essential for both summer and winter climbing.

Italian Hitch
Italian Hitch
The Italian Hitch is an extremely useful knot as it can be used for Belaying, Abseiling, and rigging. Learn how to tie the Italian Hitch in this section.

Stopper Knots


Overhand Knot
Overhand Knot
This is a fundamental knot which forms the basis of other essential knots. It is usually tied at the end of the rope or line. Learn how to tie an Overhand Knot in this section.

Double Overhand Knot
Double Overhand Knot
This knot is more preferable to be used as a stopper knot because it is harder to untie and is less likely to pull through. Learn how to tie a Double Overhand Knot with the help of our animation.

Figure Eight Knot
Figure Eight Knot
If you need to learn one knot, then it should be the Figure of Eight knot. There are generally two methods to use the Figure of Eight Knot. Learn how to tie the Figure of Eight Knot in this section.

Bends


Water Knot
Water Knot
The Water Knot is used for joining the ends of a webbing waistline or a sling. It is also known as Ring Bend or Tape Knot. Learn how to tie this knot in this section.

Fisherman's Knot
Fisherman's Knot
The Fisherman's Knot is usually used to tie two ropes or lines with roughly the same diameter such as Fishing Lines, hence the name. Learn more about this knot in this section.

Double Fisherman's Knot
Double Fisherman's Knot
As the name suggests, the Double Fisherman's Knot involves tying two Fisherman's Knots. This is commonly used to tie the ends of two ropes of different diameters.


If you are an advanced climber, you might want to learn about alternatives for certain types of knots. Learning more knots will allow you to possess alternative techniques you can use as and when required. When is it better to use the Figure Eight Knot rather than the Clove Hitch in creating a belay? Which is the best to use when tying two ropes together to abseil off and why?

SEKILAS PANJAT TEBING

Sebagaimana diketahui, olah raga panjat tebing yang populer di kalangan remaja sebagai olah raga panjat dinding pada akhir-akhir ini menjadi sangat populer dan banyak diminati oleh para remaja generasi muda kita. Hal ini tampak dari semakin seringnya diselenggarakan kejuaraan sejenis, baik yang dilakukan di sekolah sebagai kegiatan ekstra kurikuler yang digemari maupun yang diselenggarakan oleh para mahasiswa pecinta alam sebagai salah satu kegiatan integrasi antara mahasiswa dan pelajar sekolah lanjutan. Olah raga panjat dinding telah menjadi ?trend? yang digemari dan dijadikan olah raga tantangan bagi para generasi muda.

Di samping itu, olah raga yang penuh tantangan dan harus dilakukan dengan keberanian dan ketrampilan ini ternyata mampu menjadi olah raga alternatif bagi para generasi muda kita, untuk menyalurkan energi mereka pada kegiatan yang positif dan konstruktif. Olah raga panjat tebing memiliki seperangkat nilai positif yang harus kita kembangkan terus, antara lain pembentukan watak dan karakter, mengokohkan kepribadian, memupuk jiwa sportif, sederhana, patriotis dan penuh semangat juang, serta merupakan penyaluran bakat dan prestasi.

Olah raga keras seperti panjat tebing ini mengandung beberapa nilai positif unruk pembinaan kepribadian. Nilai tersebut dibutuhkan dalam mengembangkan kepribadian bagi penyiapan sumber daya manusia untuk pembangunan. Nilai tersebut antara lain :



  • Sebagai arena penumbuhan dan pembinaan disiplin





  • Dapat memupuk semangat dan jiwa kompetisi yang sehat





  • Mendidik pribadi yang kuat, ulet, dan tidak kenal menyerah





  • Membina kemampuan fisik yang prima





  • Membina persatuan dan kesatuan





  • Membangkitkan rasa cinta tanah air





  • Menuntut kemampuan teknis khusus, sehingga harus mengikuti perkembangan teknologi





  • Meningkatkan sumber daya manusia
    Dibandingkan dengan olah raga lainnya, panjat tebing termasuk sangat khas. Untuk bisa melakukan olah raga ini tidak cukup hanya mengandalkan fisik dan mental yang sempurna, namun kita juga perlu peralatan yang memadai untuk tetap menjamin keselamatan selama memanjat.

    Perkembangan kegiatan panjat tebing di Indonesia adalah merupakan perwujudan nyata dari dinamika pemuda Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam organisasi-organisasi induk kegiatan pemanjat tebing dan pendaki gunung sesuai dengan jenis dan fungsinya dengan tujuan akhir mencapai cita-cita berlandaskan falsafah negara Pancasila.

    Pemerintah sendiri selalu mendorong dan memberikan motivasi serta menciptakan iklim yang kondusif agar olah raga panjat tebing dapat berkembang dengan pesat, karena dengan demikian kita telah berupaya membina dan mengembangkan kegiatan olah raga pecinta alam agar dapat meluas dan merata ke seluruh tanah air. Diselenggarakannya kegiatan panjat tebing dengan menggunakan dinding buatan memungkinkan masyarakat luas di perkotaan dapat menikmati atraksi penampilan para pemanjat tebing, dengan demikian akan dapat memberikan dampak langsung dalam memperluas minat remaja kepada olah raga ini.

    Kilas Balik Panjat Tebing Indonesia
    1976
    Harry Suliztiarto mulai latihan memanjat di Citatah. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

    1977
    Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan oleh Harry Suliztiarto, Heri Hermanu, Deddy Hikmat, dan Agus R.

    1979
    Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Disengaja atau tidak, merupakan upaya pertama di Indonesia untuk mempublikasikan panjat tebing.

    1980
    Tebing Parang di Jawa Barat untuk pertama kalinya dipanjat oleh tim ITB. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing angkatan pertama. Wanadri menjadi tim Indonesia pertama yang berekspedisi ke Cartensz Pyramide. Mereka gagal mencapai puncak, namun berhasil di Puncak Jaya dan Cartensz Timur. Sedangkan ekspedisi gabungan Mapala UI dan tim AS mendaki Puncak Trikora.

    1981
    Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz: Mapala UI dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala UI, Hartono Basuki, gugur di sini. Korban pertama pendakian di Cartensz. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.

    1982
    Jayagiri mengirimkan Irwanto ke sekolah pendakian di ISM di Swiss, dilanjutkan ekspedisi 4 orang ke Monte Rosa di Swiss serta Mont Blanc dan Matterhorn. Dua ekspedisi ke Cartensz: Wanadri dan Pataga Jakarta. Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah. Korban pertama panjat tebing di Indonesia.

    1984
    Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu di Bali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers dan Gabungan Anak Petualang dari Surabaya.

    1985
    Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, dipanjat tim Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala UI gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger. Timnya yang lain, di antaranya Don Hasman, berhasil mendaki Kilimanjaro (5859 m) di Afrika.

    1986
    Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang diselatan Sulawesi Selatan. Kelompok Unit Kenal Lingkungan Univeritas Pajajaran Bandung memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur. Tim Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara. Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan oleh TVRI.

    1987
    Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Skygers memanjat Sepikul di Jawa Timur. Beberapa ekspedisi dari Indonesia dikirimkan ke luar negeri. Mapala UI ke Puncak Chimborazo (6267 m) dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes. Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke Imja Tse di Nepal. Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang terdiri dari Mamay S. Salim dan Bambang Hertadi mencapal puncak tertinggi Afrika, Kilimanjaro, dengan membawa sepeda. Tim ini juga mendaki Mount Kenya di Afrika dan Imja Tse, tanpa sepeda. Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) di Ghar, India. Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran, Bali. Tiga Angota Aranyacala dan 1 mahasiswa sipil Trisaksi tewas terbunuh dekat Ilaga, dalam perjalanan ke Cartensz.

    1988
    Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan kursus singkat. Menjelang akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPTGI), diketuai Harry Suliztiarto. Ekspedisi panjat tebing yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, memanjat Tower III Parang. Kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor. Ekspedisi UKL Unpad kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang, di Batu Unta, tewas terjatuh. Panjat kebut pertama kali dilakukan oleh Sandy Febyanto dan Djati Pranoto, di Tower I Parang, dalam waktu 4 jam(240 menit). Sekaligus merupakan pemanjatan tebing besar pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan tali, jalur tersebut dinamakan '240'. Lomba panjat tebing buatan pertama dilakukan di Bandung, mengambil tempat di suatu gardu listrik. Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya. Menyusul, pasangan F.Hendricus Mutter dan Vera MW dari Jayagiri mendaki Imja Tse, tanpa sherpa. Di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama. Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Djati Pranoto memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar dan Peter Croft, 4,5 jam) dan El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).

    1989
    Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini. Tim Panjat Tebing Yogyakrta / TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya. Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking. Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur diseputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat. Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar. Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala dia
    Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian. Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.
    Mapala Ul bikin 2 ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska. Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya. Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat). Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.

    1991
    Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia. Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur diBukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur. Tim URAL Jakarta berhasil memanjat tegak lurus sisi Barat Gunung Gajah (220 m) di Pemalang Jawa Tengah. Mauli M.M.Wibowo dengan pemanjatan Solo berhasil mencapai puncak dinding selatan Bamba Puang (Sulawesi Selatan).

    1992
    Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas diterjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina. Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia. Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.
    Senin, 20 Juli 1992, Robbyanto dan Sugiarto dari Marsipala Universitas Tarumanegara Jakarta berhasil memecahkan rekor pemanjatan pada jalur 240 di dinding timur Gunung Parang (946 m dpl), Purwakarta Jawa Barat. Rekor yang semula diukir oleh pasangan alm.Sandy Febyanto dan Djati Pranoto dengan waktu 240 menit pemanjatan. Dipecahkan dengan waktu pemanjatan 127 menit.

    Tim Pengda FPTI DKI Jakarta berhasil memanjat dinding utara Gunung Spikul di kawasan Watu Limo, Trenggalek Jawa Timur, ekspedisi yang pertama kali di Indonesia yang dikelola Pengda FPTI.

    1996
    Panjat Tebing pertama kali berkiprah dalam ajang PON XIV di Jakarta sebagai eksebisi.

    1997
    Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya. Banyak pihak yang meragukan kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu. Pratu Asmujiono anggota pendaki dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi Himalaya, Everest. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.

    2000
    PON XV di Jawa Timur panjat tebing mulai dilombakan sebagai cabang olahraga mandiri.

    2004
    PON XVI di Palembang Sumatera Selatan panjat tebing mulai didukung secara penuh oleh PB PON.
    13 Agustus 2004, General Assembly Federasi Panjat tebing ASEAN (South East Asia Climbing Federation - SEACF) di Jakarta. salah satu hasilnya adalah menetapkan Maman Hermansyah sebagai Presiden SEACF.




  • GPS - Global Position System

    GPS (Global Positioning System) adalah alat navigasi yg elektronik.
    Dia menerima informasi dari 4 - 12 satellite2 (bagiaan dari 27+ satellite2 GPS yg pemerintah Amerika S. punya) sehingga dia bisa memperhitungkan posisi Anda....dia mana Anda berada di Bumi!
    Satellite2 ini memutarkan 20,000 km diatas bumi.
    Bagiamana alatNya bisa membantu saya ?
    Anda bisa membaca koordinate posisi Anda berada di dunia, ingat tempat2Nya yg Anda menunjungi (sehingga Anda bisa balik nanti), membaca kecepatan jalan, lihat arah dan jarak antara tempat2 (waypoint), jarak dan arah antara Anda dan waypoint2.....
    Ketelitian: +/- Sekitar 5 -100 m (kebiasaan sekitar +/-15m). Ada khusus survei yg ketelitian <1cm !
    Fungsi Alat lebih lanjut...
    Waypoint - AlatNya bisa ingat sekitar 250-500 tempat. Tempat yg di ingat, atau Anda memasukan koordinate sendiri, punya istilah "waypoint". GPS bisa kasih tanda arah dan jarak dari tempat alat berada ke waypoint.
    Route (Rute) atau jalur buat antara waypoint2 - Kalau GPS di mode route dia akan memberi info jarak dan arah ke waypoint pertama, setelah datang di waypoint yg pertima tanda GPS langsung ke waypoint berikutnya.
    Trackback (Lintasan balik) - Kalau Anda tidak mematikan alatNya pada saat jalan, alatNya otomatis ingatkan jalur. Dia bisa kasih tanda arah untuk lintas balik.
    MOB "Man over board" - fungsi untuk ingat tempat dan lansung kasih tanda arah untuk lintas balik. (Biasanya fungsi ini baik di atas kapal.... kalau ada yg jatuh di laut)
    Speed (Kecepatan)
    ETA (Estimated Time of Arrival) - Hitungan sampai tujuan dengan kecepatan sebenarNya sampai waypoint tujuan (hitungan memakai jalur langsung).
    Jam tentu - GPS menerima jam dari satellite yg sangat cermat.
    Kalau beli kabel bisa sambung GPS ke komputer untuk download/upload informasi. Kalau skan peta masuk ke komputer juga bisa memakai software peta seperti OziExplorer (bisa download versi yg 3/4 lengkap dgn gratis).

    Apakah kelemahan GPS ?
    Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga Anda harus memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca GPSku dan langsung lehat posisiku di peta.
    Langit langsung - Alat GPS membutuh lihat langsung satellite2 untuk menerima informasiNya. Oleh karena ini tidak bisa memakai GPS dalam rumah, kadang-kadang terlalu dekat gudung2 yg tinggi, kadang-kadang dlm lembah, kadang-kadang di bawah hutan tebal. Pengalaman saya tidak pernah ada masalah dgn GPS dlm hutan, hanya dlm lembah dgn Garmin GPS12.
    Bahasa - Dengan GPS Garmin Anda bisa memilih bahasaNya yg dia memakai. - Tetapi bahasa2 itu hanya bahasa2 eropa.... belum bahasa Indonesia/Melayu.
    Bateri - bateri habis, tidak ada cadangan.....bantuan navigasi selesai! Kebiasan alat GPS memakai 4 bateri AA alkaline dan cepat habis kalau memakai alat GPS terus (10 - 36 jam yg tergangtung model).
    Elektronik - sama semua alat elekronik.... jatuh mungkin rusak, ....masuk basah mungkin rusak.... hati-hati dong!
    Walaupun alat GPS bisa hitund ketinggian, biasaNya kesalahan cukup besar, dan kurang cokok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pergunungan.
    Berapa hargaNya GPS?
    Garmin GPS12 di Amerika sekitar $150 (+/-1.5juta Rp), di Inggris £140 (+/- 2 juta Rp)....dan saya pernah lehat alat GPS di Jakarta dgn harga sekitar >4 juta Rupiah!!
    Merek2 GPS terkenal: Garmin Magellan
    Salah satu pelayanan di Amerika (lebih murah?) yg siap mengirim barang GPS Internasional : Ben Meadows Co.

    Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia

    Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia1492
    Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.
    1623
    Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “….. pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.
    1624
    Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass = pelana/punggungan yang terentang antara dua puncak), dan Garhwal di India ke kawasan Tibet.
    1760
    Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanc di perbatasan Perancis-Italia, sehingga dia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya, untuk penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayang tak ada yang tertarik, terutama karena keder terhadap naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.
    1786
    Setelah beberapa percobaan gagal, Puncak Mont Blanc (4807 m) digapai manusia. Mereka adalah Dr.Michel-Gabriel Paccard dan seorang pandu gunung, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4153 m), tahun 1778.
    1830
    Alexander Gardiner melintasi Pelana Karakoram dari Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.
    1852
    Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menentukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak tertinggi di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga, 8598 m) yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu lalu diberi nama Everest (padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha, atau Chomolungma kata orang Tibet). Belakangan ketinggiannya dikoreksi, 8888 meter, lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 meter, sampai sekarang.
    1854
    Batu pertama Zaman Keemasan dunia pendakian di Alpen, diletakkan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke Puncak Wetterhom (3708 m), cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga.
    1857
    Alpine Club yang pertama berdiri, di Inggris.
    1858
    Ketinggian K2 (singkatan Karakoram nomer 2) terukur, 8610 meter, menggeser lagi kedudukan Kangchenjunga menjadi juara tiga.
    1865
    Dinding selatan Mont Blanc dipanjat untuk pertama kali lewat lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Sementara itu di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan enam rekannya berhasil menggapai Puncak Matterhorn (4474 m)di Swiss. Tetapi 4 anggota tim, yang saling terikat dalam satu tali, tewas dalam perjalanan turun, ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun Zaman Keemasan. Tak urung lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang Inggris.
    1874
    WA Coolidge mendaki Puncak Jungfrau dan Wetterhorn di musim dingin, sehingga digelari Bapak Winter Climbing. Pada tahun 1870-an ini muncul trend baru, pendakian tanpa pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan di antara pendaki.
    1878
    Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru di Perancis, memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tak seberapa tinggi namun curam dan sulit.
    1883
    WW Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olahraga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim India, bahkan konon berhasil mencapai Puncak Changabang (6864 m).
    1895
    Percobaan pertama mendaki gunung berketinggian di atas 8000 meter, Nanga Parbat (8125 m), oleh AF Mummery. Orang Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian sekitar 6000 meter.
    1899
    Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz, yang dibuat hampir 3 abad sebelumnya. Maka namanya diabadikan di situ.
    1902
    Percobaan pertama mendaki K2, oleh ekspedisi dari Inggris.
    1907
    Ekspedisi di bawah Tom Longstaff mendaki Trisul (7120 m), puncak 7000-an yang pertama. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.
    1909
    Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa sebelah selatan kawasan Carstensz. Dalam 16 bulan mereka kehilangan 16 orang anggota mati dan 120 sakit.
    1910
    Karabiner buat pertama kali dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaannya dalam pasukan pemadam kebakaran.
    1912
    Eks anggota ekspedisi BPUE 1090, Dr.AFR Wallaston, kembali ke Irian bersama C.Bodden Kloss, dengan 224 kuli pengangkut barang dan serdadu. Tiga jiwa melayang.
    1921
    George L.Mallory dkk. berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet.
    1922
    Usaha pertama mendaki Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di punggungan timur laut.
    1924
    Mallory dan Irvine yang kembali mencoba Everest, hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya, Edward Norton, mencapai 8570 meter, rekor waktu itu, sendirian dan tanpa bantuan tabung oksigen.
    1931
    Schmid bersaudara mencapai Puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing. Peningkatan taraf hidup di Inggris dan Eropa daratan pada umumnya, menimbulkan perubahan pola penduduk kota melewatkan waktu luangnya, menyebabkan populernya panjat tebing.
    1932
    Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi, yang karena efektifnya tetap disukai hingga kini.
    1933
    Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredo di kawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai aid climbing yang pertama. Sekitar tahun ini pula sol sepatu Vibram ditermukan oleh Vitale Bramini.
    1936
    Dr.A.H.Colijn, manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong, dan geolog DrJ.J.Dozy, menemukan bijih tembaga di kawasan dinding timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz, Irian.
    1937
    Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai lahirnya panjat es modern.
    1938
    Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil dipanjat, oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria, yang oleh Hitler diiming-imingi dengan medali emas olympiade. Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban, dan berlanjut hingga kini. .
    1941
    Ekspedisi Archbold ‘menemukan’ Lembah Baliem, kantung suku Dani dengan tingkat kebudayaan yang amat tinggi, di tengah belantara yang seolah tak berbatas dan tak tertembus. Irian kian jadi perhatian ilmuwan-ilmuwan dunia.
    1949
    Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.
    1950
    Tibet dicaplok Cina. Pendakian Himalaya dari sisi ini tak diperkenankan lagi. Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8091m), puncak 8000-an yang pertama, menandai awal 20 tahun Zaman Keemasan pendakian di Himalaya. Di Alpen, tali nilon mulai dipergunakan. Sebelumnya, tali serat tumbuhan hampir tak memiliki kelenturan, sehingga ada ‘hukum’ bahwa seorang leader tak boleh jatuh, sebab hampir pasti pinggangnya patah tersentak. Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman.
    1951
    Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pemah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolok ukur dunia panjat tebing. Walter Bonatti dkk. menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big wall.
    Bermula di Inggris, terjadi Revolusi Padas. Tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang selama itu disangka. Tebing-tebing granit dan batuan beku lainnya mendapat saingan.
    1952
    Herman Buhl solo di dinding timur laut Piz Badile di Swiss, dalam waktu 4 1/2 jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada rute tersebut, yang dibuat tahun 1937, 52 jam !
    1953
    Herman Buhl dkk. menggapai Puncak Nanga Parbat (8125 m), puncak 8000-an kedua yang didaki orang. Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris, menjadi manusia-manusia pertama yang berdiri di puncak atap dunia, Everest.
    1954
    Ekspedisi Inggris sukses di Kangchenjunga, ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8463 m). Di Alpen, Don Whillan dan Joe Brown mencatat dinding Barat Aiguille du Dru dalam 2 hari, rekor lagi.
    1955
    Walter Bonatti solo pilar barat daya du Dru 6 hari.
    1956
    Ekspedisi Jepang berhasil mendaki Manaslu (8163 m). Jepang segera menjadi salah satu negara besar dalam dunia pendakian di Himalaya.
    1957
    Herman Buhl dan tim Austria mencapai Puncak Broad Peak (8047 m), sekaligus mematok pendakian pertama gunung 8000-an dengan alpine tactic.
    1958
    Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Irian, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju di khatulistiwa.
    1960
    Claudio Barbier dari Belgia solo ketiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari. Pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan aid climbing.
    Helm mulai sering digunakan para pemanjat tebing.
    Harness menjadi wajib, menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite. Harness pertama yang diproduksi massal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing, merek Tankey.
    Tebing 48 Citatah mulai digunakan sebagai ajang latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita.
    1961
    Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara.
    1962
    Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple.
    Awal pemakaian baut tebing di Alpen; Tebing pantai mulai diminati. Pemanjat Amerika Serikat mulai bicara di Alpen, diawali Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.
    1963
    Tim gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, hardest technical climbing di Alpen waktu ilu, dengan teknik-teknik aid climbing gaya AS. Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michel Darbellay, dalam satu hari.
    Bonatti dan Zapelli menyantap mix climbing (ice dan rock) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pilier d’Angle di Mont Blanc. Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbangnya di di Puncak Jaya, dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal di sana terlalu lunak sebagai landas pacu. Tapi buntutnya, dua pesawat DC 3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4300 meter.
    1964
    Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisha Pangma (8046 m)di Tibet, satu-satunya puncak 8000-an yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Karakoram). Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884 m) di Irian. Dua perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.
    1965
    Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dkk. Oleh BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung maupun panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat ‘ditonton’ orang banyak.
    Robbins dan John Harlin dri AS bikin lintasan lurus di dinding barat du Dru, mendemonstrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan panjang dan berat. Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.
    1967
    Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl. Lahirnya sekrup es berbentuk pipa meningkatkan standar pemanjatan ice climbing.
    Penggunaan tali kernmantle dipelopori oleh Inggris.
    1968
    Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (Ji Irian. Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.
    1969
    Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksasa tes Drotes dalam waktu 81/2 jam solo, membuyarkan rekor sebelumnya, 3 hari.
    Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran di Alpen, antara lain bikin lintasan baru di Eiger.
    Sensus yang dilakukan British Mountaineering Club (BMC) mengatakan, ada 45.000 pemanjat dan 500.000 walkers, di Inggris saja.
    Nomer perdana majalah ‘Mountain’ beredar, menjadi media pendaki gunung dan pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini.
    Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitted peaks saja. Agen-agen trekking komersial tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari luar ‘main-main’ di Himalaya dengan mudah dan murah.
    Soe Hok Gie dan ldhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.
    1970
    Dinding Selatan Annapurna dirambah tim Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting dari pada sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari kian canggihnya perlengkapan panjat es, kecepatan pemanjatan meningkat drastis.
    Di Alpen artificial climbing tambah populer dan kaya teknik. Kurang lebih tahun ini pula lahir cabang panjat dinding. Tebing buatan yang pertama dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds,Inggris. Perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat di Acker’s Trust, Birmingham, dinding panjat pertama yang diklaim mampu menampung segala pegangan, pljakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus menawarkan bentuk sculpture yang artistik.
    Sejalan dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpisah dalam panjat tebing mulai menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang juga pecinta speleologi dan olahraga kano, serta punya dasar di atletik sebagai pelari. Pete tahu benar pentingnya latihan spesifik bagi jenis-jenis olahraga tersebut. Dan dia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan atletis, ketimbang sekedar ‘hura-hura di tebing’. Tak lagi memadai semboyan ‘best training for climber is climbing’, apalagi hanya dengan memupuk kejantanan lewat gelas-gelas bir, seperti yang selama & dianut.
    1971
    Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.
    1972
    Untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam Olympiade Munich.
    1974
    Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8068 m) di Karakoram, 3 hari dengan Alpine push, kemudian memecahkan rekor kecepatan Eiger, 10 jam.
    1975
    Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejakkan Puncak Everest. Sementara itu Cina mengirimkan tim pertamanya, dari punggungan timur laut. Perlengkapan panjat es kian lengkap, lalu ramalan cuaca kian akurat dengan intervensi komputer. Akibatnya, seolah tak ada lagi pelosok Alpen yang terpencil.
    Namun, bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan dituduhkan sebagai ulah pemanjat-pemanjat ‘hijau’, yang mengobral magnesium pada lintasan-lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk itu.
    1976
    Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.
    1977
    Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia.
    Ekspedisi Selandia Baru coba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka cuma sampai South Col, tapi mereka mereka seolah memukul gong yang gaungnya merantak ke mana-mana, ‘ekspedisi berdikari’. Yang pro mengganggapnya sebagai kejujuran yang wajib, yang kontra melecehkannya sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan tak selesai hingga kini.
    1978
    Messner & Habeler menggegerkan dunia kangouw Himalaya dengan pendakian Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger ketika Messner bersolo karier di Nanga PQrtied dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting daripada pendakian tanpa oksigennya.
    Pemerintah Nepal menambahkan beberapa permitted peaks.
    1979
    Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.
    1980
    Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini.
    Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok Himalaya, kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana. Tapi siapa yang tambah kaya?
    1981
    Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.
    1982
    Jayagiri kembali mengirimkan orang, Irwanto, ke sekolah pendakian di ISM, Swiss, dilanjulkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc di Perancis, dan Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss.
    Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, korban pertama panjat tebing di Indonesia.
    1984
    UGM (Mapagama) mengirimkan Tim Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya. Tim panjatnya berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramide melalui jalur normal.
    Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu di Bali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) dari Surabaya.
    1985
    Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, berhasil dipanjat oleh tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala Ul gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya, Nepal. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.
    1986
    Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di selatan Toraja, Sulawesi Selatan.
    Ketompok UKL (Unit Kenal Lingkungan) Univeritas Pajajaran Bandung memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur.
    Pemanjat-pemanjat Jayagiri Bandung merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.
    Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berthasil, menciptakan lintasan baru. Mapala Ul mengirimkan ekspedisi ke Puncak Kilimanjaro (5895 m) di Afrika antara lain Don Hasman (Wartawan Mutiara).
    Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan juga oteh TVRI.
    1987
    Empat Anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang Gerombolan Pengacau Irian dalam perjalanan menuju Jayawaijaya.
    Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Sepikul di Jawa Timur disantap Skygers.
    Beberapa ekspedisi dan pendaki Indonesia dikirimkan keluar negeri. Mapala Ul ke Puncak Chimborazo (6267 m)dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
    Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke lmja Tse, Himalaya, hampir bersamaan dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun terhadang birokrasi Nepal. Di Afrika, ekspedisi sepeda ini berhasil mencapal puncak tertingginya, Kilimanjaro (5895 m) dan Mount Kenya (5199 m, tanpa sepeda).
    Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) di Garhwal Himalaya, India.
    Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran di Ball.
    1988
    Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat kita. Bersamaan, lahir Federasi Panjat Gunung & Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto.
    Untuk pertama kalinya disusun rangkaian kejuaraan untuk memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi langsung oleh UIAA (badan Internasional yang membawahi federasi-federasi panjat tebing dan pendaki gunung), diawali dengan kejuaraan di Snowbird, Utah, AS.
    Ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, Tower III. Sedangkan kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor.
    Ekspedisi UKL Unpad Bandung di Batu Unta, Kalbar, kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang jatuh bebas. Speed climbing pertama di Indonesia dilakukan oleh Sandy & Jati, di dinding utara Parang, 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan dengan tali.
    Lomba panjat ‘tebing buatan’ pertama dilakukan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik.
    Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya, Nepal, disusul pasangan Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mendaki Imja Tse (6189 m), tanpa bantuan sherpa.
    Lalu di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama.
    Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Jati Pranoto dari Jayagiri memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar & Peter Croft 4,5 jam) dan Tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).
    1989
    Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini.
    Tim Panjat Tebing Yogyakrta/TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya.
    Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking.
    Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat.
    Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar.
    Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala dia Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian.
    Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.
    Mapala Ul bikin 2 ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska. Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya.
    Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat).
    Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.
    1991
    Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia.
    Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur di Bukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur.
    1992
    Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas di terjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina.
    Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia.
    Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.
    1996
    Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya pada tanggal 26 September 1996. Banyak pihak di Indonesia yang meragukan bahwa kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu. Tetapi berdasarkan data dari Adventure Stats.com pada bulan Januari 2002 nama Clara Sumarwati telah tercatat sebagai pendaki Everest ke 836.
    1997
    Pratu Asmujiono menyusul Clara menjejakkan kakinya di Puncak Everest pada tanggal 26 April. Menurut catatan Adventure Stats.com, ia merupakan orang yang ke 851. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.

    Malela, Niagara Kecil di Bandung Barat

       
    Malela, Niagara Kecil di Bandung Barat
    Liputan6.com, Bandung: Lokasi wisata di Bandung, Jawa Barat, ternyata tak hanya wisata kuliner dan berbelanja. Jika bosan dengan keramaian, Anda juga bisa menikmati pesona air terjun Curug Malela di kawasan Bandung Barat.
    Tidak mudah untuk mencapai Curug Malela yang berada di Lampung Manglid, Kecamatan Rongga. Dari pusat Kota Bandung, setidaknya butuh waktu tiga jam. Jalannya pun cukup menantang. Tapi, semua itu sepadan dengan indahnya pemadangan di kiri-kanan jalan.
    Puas menikmati hamparan hijau kebun teh, Anda akan memasuki Desa Cicadas. Ini adalah tempat pemberhentian mobil terakhir, karena selanjutnya wisatawan harus berjalan kaki sekitar dua kilometer. Perjalanan cukup berat karena masih berupa jalan setapak, lengkap dengan jembatan darurat yang menghubungkan sejumlah kali kecil.
    Namun, penat akan langsung hilang seketika setelah menikmati curug setinggi 70 meter ini. Dari bentuknya, tak heran jika banyak orang menyebut Curug Malela bak air terjun Niagara mini di Indonesia. Kawasan curug ini terletak di kabupaten baru hasil pemekaran wilayah. Tak heran pengembangan wisatanya pun kerap terkendala birokrasi.(ADO)

    Sumber : SCTV

    Misteri di Puncak Gunung Argopuro

    Nama Puncak : Dewi Rengganis Type : Strato Letak : Kab. Probolinggo - Jawa Timur Tinggi : (3088 mdpl) Posisi Geografi : -
    Biaya Ekspedisi
    Rincian perjalanan dari Surabaya - Probolinggo Rp 20.000,- terus ke Desa Bremi Rp.15.000,- Tiket Pendakian + Asuransi Rp. Waktu pendakian : 14 jam
    Jalur Alternatif Pendakian
    dari Desa Baderan di Besuki

    Pandangan Umum
    Gunung yang terletak diantara dua pegunungan raksasa yaitu semeru dan raung ini dapat kita lihat dari puncak gunung raung ataupun dari puncak semeru. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur. Untuk mencapai lokasi pendakian pendaki terlebih dahulu menuju ke dua titik pendakian yang masing-masing terdapat di dua kab. yaitu Probolinggo dan Besuki (untuk pendaki dari Jabar dan Jateng). Selanjutnya menuju ke Probolinggo dan berakhir di desa bremi selatan Probolinggo dengan menggunakan angkutan lokal. Dari desa inilah pendakian menuju puncak argopuro dimulai. Selain dari baderan juga dapat dilakukan dengan menggunakan jalur dari desa baderan. untuk menuju ke desa baderan dapat menggunakan angkutan lokal (dari besuki) yang menuju desa ini yang jadwalnya dua atau tiga kali sehari tergantung penumpang. Di desa baderan juga menyediakan sarana penginapan yang harganya relatif murah bila dibandingkan dengan harga di kota besar. Pendakian menuju puncak argopuro ini tidak seramai gunung-gunung lain di jawa timur dan sarana posko pendakian pun tidak tersedia secara resmi hanya posko informal ala desa saja, sehingga pendaki yang akan mendaki ke gunung ini disarankan untuk mengerti betul teknik dan medan yang akan dilalui karena tanggung jawab keselamatan apabila terjadi musibah di gunung ini adalah menjadi milik pendaki sendiri sehingga persiapan dan kekompakkan sangat diperlukan. Jalur yang dilalui selama perjalanan memang sudah cukup jelas tetapi karena reliefnya yang landai maka waktu pendakian menuju puncak akan lebih lama. Oleh karena itu pendaki disarankan untuk memperhitungkan persediaan logistik dan air meski di argopuro terdapat sumber air, tetapi sbagai langkah aman sebaiknya air tetap disiapkan sejak saat pendakian dimulai. Pada waktu dan cuaca yang normal pendakian menuju puncak akan membutuhkan waktu sekitar 10 - 12 jam
    GUNUNG ARGOPURO JALUR BREMI
    Akhir bulan September 2003 Steve melakukan pendakian gunung Argopuro seorang diri. Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan.

    Tidak hanya sang Dewi Rengganis saja yang terkenal di kalangan para pendaki, beberapa Dayang-dayangnya pun sangat dikenal diantara para pejiarah, diantaranya Dayang Dewi Selendang Biru yang sering dimintai pertolongan. Ada juga beberapa Dayang yang suka menggoda para pendaki pria dengan mengajak berkencan, sehingga pendaki tersebut akan senang dan tidak mau meninggalkan Gunung Argopuro. Cerita akan lain bila Dayang-dayang tersebut mengajak pendaki mandi di tengah danau Taman Hidup dalam cuaca dingin berkabut. Konon Dewi Rengganis juga suka memberi keris pusaka kepada para pendaki yang sengaja datang untuk berjiarah.

    Konon juga terdapat sebuah taman yang sangat gaib yakni Taman Rengganis, tidak semua pendaki dapat melihat taman ini. Beberapa pendaki yang pernah melihat taman ini merasa memasuki sebuah taman yang sangat inidah penuh dengan tanaman bunga dan buah. Pendaki yang mengambil atau memetik tanaman tidak akan dapat keluar taman ini, ia hanya akan berputar-putar di tempat tersebut. Untuk itu hindari merusak tanaman ataupun memindahkan sesuatu.

    Gunung Argopuro adalah salah satu gunung dari Kompleks pegunungan Iyang. Terdapat banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Beberapa puncak gunung dalam kompleks ini diantaranya adalah Gn. Semeru (2.847m), Gn. Jambangan (2.773m), Gn. Cemoro Kandang, Gn. Krincing, Gn. Kukusan, Gn. Malang, Gn. Saing, Gn. Karang Sela, dan Gn. Argopuro. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur.

    Untuk menuju Bremi dapat ditempuh dari kota Surabaya naik bus jurusan Probolinggo. Dari kota probolinggo naik bus Akas kecil jurusan ke Bremi. Bus ini berangkat dari pool Akas yang berada di terminal lama, samping hotel Bromo Indah. Bus ini berangkat dua kali, pagi jam 06.00 dan siang jam 12.00, sedangkan kembali dari Bremi menuju kota Besuki jam 08.00 dan jam 15.00. Sebelum melakukan pendakian wajib melaporkan diri di kantor polisi sektor Krucil untuk dicatat identitasnya. Di desa Bremi ini sebagian besar penduduknya adalah masyarakat Madura yang kadang tidak mengerti bahasa indonesia sehingga agak sulit berkomunikasi.

    Perjalanan dimulai dari Kantor Polisi turun menuju pertigaan menuju arah perkebunan Ayer Dingin. Dengan melewati kebun penduduk yang kebanyakan ditanami jagung dan padi, selanjutnya akan memasuki kawasan perkebunan yang ditanami kopi dan sengon. Jalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar. Setelah berjalan sekitar 2 jam kita akan memasuki batas Hutan Suaka.

    Dari batas suaka alam, hutan semakin lebat dan jalur semakin terjal. Pendaki perlu waspada di kawasan ini banyak dihuni babi hutan. Perhatikan semak-semak yang bergerak dan suara khas babi yang sering muncul disekitar jalur pendakian. Bila kita sudah sampai di puncak bukit maka kita akan menemukan persimpangan jalur. Ambil lurus bila ingin terus menuju puncak, namun bila ingin ke Danau Taman Hidup harus berbelok ke kanan.

    Danau Taman Hidup adalah lokasi berkemah yang cukup luas. Di sekitar tempat ini kadang muncul babi hutan, kancil dan kijang, terdapat sebuah danau yang luas dan banyak ikannya sehingga dapat dipancing. Pendaki juga dapat mengambil air bersih dari danau ini. Tepian danau ini sangat berbahaya berupa rawa berlumpur, sehingga untuk mengambil air pendaki harus melewati jembatan dermaga kayu. Dari dermaga ini pendaki seringkali mandi berenang ke dalam danau. Namun perlu diperhatikan bila air sangat dingin berbahaya sekali untuk berenang.

    Ketika udara cerah bila pendaki berteriak maka sekonyong-konyong kabut akan muncul di atas danau, namun setelah diam kabut akan hilang lagi. Pendaki juga dapat mengelilingi danau untuk memancing ikan. Pada pagi hari kabut tebal menyelimuti danau sehingga berbahaya bila ingin mengambil air, karena dapat terjebak di rawa tepian danau. Untuk itu persiapkan air jauh sebelumnya ketika cuaca cerah.

    Meninggalkan Danau Taman Hidup pendaki harus berjalan ke arah semula menuju persimpangan dan belok ke kanan ke arah puncak. Jalur agak landai namun suasana hutan semakin lebat. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita akan berjumpa dengan sungai kecil yang kering. Jalur selanjutnya semakin menanjak, di pagi hari di sepanjang jalur dapat kita temukan jejak babi hutan, bahkan jejak kaki macan yang masih baru.

    Selanjutnya kita akan memasuki kawasan hutan yang semakin gelap dan lembab, begitu dekatnya jarak antara pohon sehingga sulit bagi sinar matahari untuk menembusnya. Kawasan ini di sebut Hutan Lumut karena semua pohon di areal ini ditutupi oleh lumut. Kesan angker dan menyeramkan sangat terasa ketika melewati daerah ini. Jejak kancil, menjangan, babi hutan dan macan dapat ditemukan di sepanjang jalur ini.

    Sekitar 1 jam melintasi hutan lumut kita memasuki hutan yang jarak pohonnya tidak terlalu rapat, sehingga kelihatan agak terang. Tumbuhan herbal dan rumputpun tumbuh subur. Jalur ini menyusuri lereng bukit dengan sisi kiri berupa jurang. Rumput yang tumbuh kadang begitu tingginya, sehingga menutupi jalur. Sesekali terdengar kicauan aneka jenis burung

    30 menit selanjutnya kita akan tiba di lereng yang banyak batu-batu besar. Disini banyak terdapat pohon tumbang sisa kebakaran hutan. Kita harus melintasi 3 buah sungai kering dengan cara turun jurang dan naik lagi ke atas bukit. Bukit-bukit di depan kita banyak di tumbuhi rumput dengan pohon yang agak jarang. Sesekali terlihat kancil atau menjangan berlari-larian, sementara belasan lutung-lutung bergantungan di atas pohon.

    Sekitar 1 jam berikutnya kita sudah berada di lereng bukit yang banyak ditumbuhi rumput-rumput tinggi. Rumput-rumput ini seringkali menutupi jalur sehingga sangat menggangu. Di antara rerumputan Edelweis mulai tumbuh, pohon-pohon besar sisa kebakaran masih bertahan hidup dengan menumbuhkan daun-daun hijau yang baru.

    Dengan menempuh waktu sekitar 30 menit melintasi rerumputan yang mengelilingi bukit kita akan tiba di sebuah sungai kecil yang airnya mengalir lancar. Pendaki dapat mendirikan tenda di daerah Kali putih ini.

    Berikutnya kita akan melintasi hutan cemara yang banyak ditumbuhi rumput-rumput yang tinggi, 1 jam selanjutnya akan tiba di padang rumput gimbal, rumput di sini berbentuk keriting dan tumbuh secara bergerombol. Perjalanan memutar mengelilingi puncak gunung dengan menyusuri padang rumput gimbal. Selanjutnya akan sampai di Sicentor.

    Sicentor adalah tempat pertemuan jalur baderan dan bremi yang bersatu menuju puncak. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Di Sicentor terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari hujan dan angin.

    Dari Sicentor perjalanan mendaki bukit melintasi padang rumput dan padang edelweiss, sekitar 1 jam perjalanan akan berjumpa dengan sungai yang kering. Setelah menyeberangi dua buah sungai kering kembali melintasi padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. 1 jam berikutnya akan tiba di Rawa Embik.

    Untuk menuju puncak belok ke kiri, namun bila ingin beristirahat dapat mendirikan tenda di Rawa Embik. Di tempat ini terdapat sungai kecil yang selalu berair di musim kemarau. Rawa Embik berupa lapangan terbuka sehingga bila angin bertiup kencang tenda dapat bergoyang-goyang dengan keras.

    Dari Rawa Embik kembali berbelok kearah kiri melintasi padang rumput, untuk menuju ke puncak yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Dari padang rumput berbelok ke kanan mendaki lereng terjal yang berdebu dan banyak pohon tumbang sisa kebakaran. Bila angin bertiup kencang pohon-pohon sisa kebakaran ini rawan tumbang sehingga harus berhati-hati. Tanah gembur berdebu juga rawan longsor harus berhati-hati melintasinya.

    Selanjutnya sedikit turun kita akan melintasi sebuah sungai yang kering dan berbatu. Kembali mendaki bukit yang terjal, kita akan berjumpa dengan padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. Di depan kita nampak puncak Rengganis yang berwarna keputihan, terdiri dari batu kapur dan belerang.

    Puncak gunung Argopuro adalah bekas Kawah yang sudah mati, bau belerang masih sangat terasa. Puncak ini berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan, punden paling bawah selebar lapangan bola di sini banyak terdapat batu-batu berserakan. Ke atas lagi selebar sekitar 10 x 10 meter, ke atas lebih kecil lagi. Selanjutnya kita akan melintasi bekas kawah yang banyak terdapat batu-batu kapur berwarna putih dan bau belerang. Pada puncak tertinggi terdapat susunan batu yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis.

    JALUR BREMI
    SURABAYA - PROBOLINGGO Bus jurusan Banyuwangi / Bondowoso / Jember 4 jam
    PROBOLINGGO - BREMI Bus Kecil 1,5 jam
    Bremi - kebun penduduk
    Kebun Penduduk - Perkebunan Ayer Kawasan perkebunan yang ditanami kopi dan sengon
    Perkebunan Ayer - Batas Suaka Cagar Alam Jalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar 1 jam
    Batas Suaka Cagar Alam - Danau Taman Hidup Jalur menanjak, memasuki kawasan hutan yang lebat yang banyak dihuni babi hutan dan lutung. 2 jam
    Danau Taman Hidup Tempat berkemah yang sangat luas, terdapat danau yang sangat indah dan luas, banyak ikannya dan dapat dipancing.
    Danau Taman Hidup - Hutan Lumut Memasuki kawasan hutan lebat menyusuri punggungan gunung, Hutan Lumut sangat gelap banyak pohon besar yang rapat, udara lembab semua pohon tertutup lumut. Hati-hati babi hutan dan macan. 2 jam
    Hutan Lumut - Kali putih Meninggalkan hutan lumut pohon-pohon sudah tidak terlalu rapat, menuruni tiga buah sungai yang kering. Bukit yang agak terbuka dihuni kancil dan menjangan. Di atas pohon banyak terdapat lutung. 2 jam
    Kali Putih Tempat berkemah, terdapat sungai yang airnya jernih meskipun di musim kemarau.
    Kali Putih - Sicentor Kawasan Padang Rumput Gimbal 2 jam
    Sicentor Tempat berkemah, terdapat sungai yang airnya berlimpah, pertemuan jalur Baderan, Bremi, dan Puncak
    Sicentor - Rawa Embik Melewati padang rumput, padang edelweis, sungai kering, padang rumput 2 jam
    Rawa Embik tempat berkemah dan terdapat sungai kecil
    Rawa Embik - puncak Rengganis Melintasi padang rumput dan lereng gunung yang rawan longsor dan pohon tumbang. 2 jam
    Puncak Rengganis Bekas Kawah yang sudah mati, bau belerang masih terasa. Puncak berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan, punden paling bawah selebar lapangan bola, ke atas selebar sekitar 10 x 10 meter, ke atas lebih kecil lagi.

    GUNUNG ARGOPURO JALUR BADERAN

    Akhir September 2003 Steve melakukan pendakian Gunung Argopuro seorang diri. Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan.

    Konon terdapat sebuah taman yang sangat gaib yakni Taman Rengganis, tidak semua pendaki dapat melihat taman ini. Beberapa pendaki yang pernah melihat taman ini merasa memasuki sebuah taman yang sangat inidah penuh dengan tanaman bunga dan buah. Pendaki yang mengambil atau memetik tanaman tidak akan dapat keluar taman ini, ia hanya akan berputar-putar di tempat tersebut. Untuk itu hindari merusak tanaman ataupun memindahkan sesuatu.

    Gunung Argopuro memiliki banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Gunung yang terletak diantara dua pegunungan raksasa yaitu Gn. Semeru dan Gn. Raung ini dapat kita lihat dari puncak gunung raung ataupun dari puncak Gn. semeru. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur.

    untuk menuju ke desa baderan dapat menggunakan angkutan lokal (dari besuki) yang menuju desa ini yang jadwalnya dua atau tiga kali sehari tergantung penumpang. Di desa baderan juga menyediakan sarana penginapan yang harganya relatif murah bila dibandingkan dengan harga di kota besar.

    Pendakian menuju puncak argopuro ini tidak seramai gunung-gunung lain di jawa timur, Pendaki wajib melaporkan diri Kantor Polisi Sektor Sumber Malang yang berada sekitar 1 km dari Baderan, atau pada kantor Perhutani yang berada tepat di pertigaan jalan Desa Baderan. Pendaki yang akan mendaki ke gunung ini disarankan untuk mengerti betul teknik dan medan yang akan dilalui karena tanggung jawab keselamatan apabila terjadi musibah di gunung ini adalah menjadi milik pendaki sendiri sehingga persiapan dan kekompakkan sangat diperlukan.

    Jalur yang dilalui selama perjalanan memang sudah cukup jelas tetapi harus melingkar dan naik turun beberapa bukit, waktu pendakian menuju puncak akan lebih lama. Oleh karena itu pendaki disarankan untuk memperhitungkan persediaan logistik minimal untuk keperluan 3 hari. Persediaan air bersih di gunung Argopuro ini sangat berlimpah, meskipun di musim kemarau. Mata air dapat ditemukan mulai dari kaki gunung hingga hampir puncak gunung. Pada musim hujan banyak sekali sungai-sungai kecil yang biasa kering di musim kemarau akan terisi air. Pacet atau Lintah pada musim kemarau tidak ada namun bila di musim hujan akan muncul banyak sekali. Pada waktu dan cuaca yang normal pendakian menuju puncak akan membutuhkan waktu sekitar 10 - 12 jam.

    Perjalanan akan dimulai dari desa Baderan, kendaraan angkutan desa berhenti di pertigaan ini, terdapat kantor Perhutani. Dari pertigaan ini kita berjalan menuruni jalan aspal sekitar 200 meter, kemudian berbelok ke kiri menapaki jalan yang diperkeras dengan batu. Sekitar 1 km kita akan berjumpa dengan sumber air desa, kita masih terus berjalan sekitar 1,5 km lagi menapaki jalan berbatu yang menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi dengan tanaman jagung dan tembakau.

    Selanjutnya perjalanan mulai memasuki kawasan hutan yang banyak dihuni babi hutan, lutung dan aneka burung. Setelah berjalan sekitar 3 jam kita sampai di Km 4,2 dimana terdapat mata air yang sangat jernih. Di tempat ini juga terdapat tempat terbuka yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda. Tempat ini berada di punggung bukit sehingga bila ada angin kencang akan terganggu.

    Masih menyusuri hutan yang semakin lebat dan gelap, jalur menyurusi punggung dan lereng jurang yang sangat dalam. Di km 7 kita akan berjumpa dengan sungai yang kadang kering, bila hujan sungai ini akan terisi oleh air, mendaki bukit yang di tumbuhi pohon cemara, selanjutnya di km 8 menapaki padang rumput. Jalur selanjutnya di dominasi oleh padang rumput yang pemandangannya sangat indah.

    Setelah berjalan sekitar 5 jam kita akan sampai di km 15 di Cikasur, di sini terdapat sebuah lapangan datar yang sangat luas. Dahulunya pada jaman Belanda akan dibangun sebuah lapangan terbang. Masih terdapat sisa-sisa pondasi landasan, dan sisa-sisa bangunan yang sering dipakai untuk mendirikan tenda.

    Konon pendaki yang menginap di tempat ini sering mendengarkan jeritan-jeritan kesakitan para pekerja paksa yang disiksa dan dikuburkan secara masal dalam parit-parit yang mereka gali sendiri. Konon juga ada kebun bunga Tulip yang ditanam oleh tentara Belanda dan roh tentara tersebut masih menjaganya, pendaki yang pernah menemukan kebun ini dan memetik bunganya akan di kejar-kejar oleh hantu tentara Belanda tersebut.

    Terdapat sungai yang sangat jernih, yang airnya berlimpah meskipun di musim kemarau. Membuat ingin minum sepuas-puasnya dan ingin mandi menceburkan diri. Di Cikasur ini juga terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari angin dan hujan. Namun sayang kecerobohan pendaki dengan membuat api di dalam bangunan ini telah merusakkan lantai bangunan yang terbuat dari kayu.

    Dari Cikasur kembali menapaki padang rumput gimbal, yakni rumput yang daun - daunnya keriting. Perjalanan di siang hari akan terasa sangat panas dan melelahkan, namun bila kita menikmati pemandangan padang rumput yang indah ini kita akan lupa semua penderitaan selama perjalanan. Di kawasan padang rumput ini rawan kebakaran sehingga harus hati-hati bila membuat api unggun.

    Setelah berjalan sekitar 2 jam melewati beberapa padang rumput kita akan mendaki dua bukit yang banyak terdapat pohon-pohon sisa kebakaran hutan. Di tempat ini edelweis banyak tumbuh dan bunganya mulai bermekaran. Tempat ini pun rawan kebakaran, dan angin seringkali bertiup sangat kencang. Pohon-pohon sisa kebakaran sangat rawan tumbang, sehingga perlu hati-hati melewati jalur ini bila angin bertiup kencang.

    Setibanya dipuncak bukit kita akan menyusuri lereng gunung yang berada di sisi jurang yang sangat dalam. Di sepanjang jalur ini hutan sangat lebat dan masih banyak terdapat binatang-binatang, seperti lutung dan aneka burung. Jalur ini sangat berbahaya karena rawan longsor dan pohon-pohon mudah tumbang, sementera di sisi kita jurang yang sangat dalam.

    Selanjutnya kita akan tiba di ujung bukit, menuruni bukit yang sangat terjal dan menyeberangi sungai yang airnya berlimpah meskipun di musim kemarau. Kita telah sampai di Sicentor yakni pertigaan tempat pertemuan jalur baderan dan bremi yang bersatu menuju puncak. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Di Sicentor terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari hujan dan angin.

    Dari Sicentor perjalanan mendaki bukit melintasi padang rumput dan padang edelweiss, sekitar 1 jam perjalanan akan berjumpa dengan sungai yang kering. Setelah menyeberangi dua buah sungai kering kembali melintasi padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. 1 jam berikutnya akan tiba di Rawa Embik.

    Untuk menuju puncak belok ke kiri, namun bila ingin beristirahat dapat mendirikan tenda di Rawa Embik. Di tempat ini terdapat sungai kecil yang selalu berair di musim kemarau. Rawa Embik berupa lapangan terbuka sehingga bila angin bertiup kencang tenda dapat bergoyang-goyang dengan keras.

    Dari Rawa Embik kembali berbelok kearah kiri melintasi padang rumput, untuk menuju ke puncak yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Dari padang rumput berbelok ke kanan mendaki lereng terjal yang berdebu dan banyak pohon tumbang sisa kebakaran. Bila angin bertiup kencang pohon-pohon sisa kebakaran ini rawan tumbang sehingga harus berhati-hati. Tanah gembur berdebu juga rawan longsor harus berhati-hati melintasinya.

    Selanjutnya sedikit turun kita akan melintasi sebuah sungai yang kering dan berbatu. Kembali mendaki bukit yang terjal, kita akan berjumpa dengan padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. Di depan kita nampak puncak Rengganis yang berwarna keputihan, terdiri dari batu kapur dan belerang.

    Puncak gunung Argopuro adalah bekas Kawah yang sudah mati, bau belerang masih sangat terasa. Puncak ini berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan, punden paling bawah selebar lapangan bola di sini banyak terdapat batu-batu berserakan. Ke atas lagi selebar sekitar 10 x 10 meter, ke atas lebih kecil lagi. Selanjutnya kita akan melintasi bekas kawah yang banyak terdapat batu-batu kapur berwarna putih dan bau belerang. Pada puncaknya terdapat sisa-sisa bangunan kuno candi tertinggi di jawa yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis.

    JALUR BADERAN
    Surabaya - Besuki Bus jurusan Banyuwangi / Bondowoso 4 jam
    Besuki - Baderan Mobil angkutan desa 1,5 jam
    Baderan - KM 2 Jalan berbatu terdapat sumber air desa di Km 1,1 menyusuri Kebun tembakau dan jagung 1,5 jam
    KM 2 - Km 4,2 Memasuki kawasan hutan yang pohonnya jarang Km 4,2 Tempat berkemah dan terdapat Mata air 1 2,5 jam
    Km 4,2 - Km 8 Kawasan hutan lebat menyurusi jurang yang sangat dalam Km 7 ada sungai kering 3 jam
    Km 8 - Km 16 Kawasan Padang Rumput Gimbal kadang memasuki hutan 2 jam
    Cikasur Terdapat sungai jernih dan lapangan luas bekas landasan pesawat jaman Belanda Tempat berkemah
    Km 16 - Km 18 Kawasan padang rumput 1,5 jam
    Km 18 - Km 20 Kawasan hutan sisa kebakaran dan padang edelweis 1 jam
    Km 20 - Sicentor Kawasan hutan lebat menyusuri tepian jurang dalam 30 menit
    Sicentor Tempat berkemah, terdapat sungai yang airnya berlimpah, pertemuan jalur Baderan, Bremi, dan Puncak
    Sicentor - Rawa Embik Melewati padang rumput, padang edelweis, sungai kering, padang rumput 2 jam
    Rawa Embik tempat berkemah dan terdapat sungai kecil
    Rawa Embik - puncak Rengganis Melintasi padang rumput dan lereng gunung yang rawan longsor dan pohon tumbang. 2 jam
    Puncak Rengganis Bekas Kawah yang sudah mati, bau belerang masih terasa. Puncak berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan, punden paling bawah selebar lapangan bola, ke atas selebar sekitar 10 x 10 meter, ke atas lebih kecil lagi.

    LEMBAH CIKASUR
    Ladang Pembantaian dan Pasar Setan

    Bekas landasan pesawat terbang di atas gunung Argopuro itu kini merana dan menimbulkan banyak korban bagi para pendaki. Sejarah pembangunannya banyak memakan korban para pekerja paksa yang dibantai oleh serdadu Belanda. Apakah arwah mereka gentayangan dan menuntut balas?

    Gunung Argopuro dengan ketinggian 3088 mdpl yang terkenal dengan puncak Rengganisnya ini memiliki jalur pendakian yang cukup menantang. Oleh sebab itu banyak kalangan yang menyebutkan bahwa medan pendakian di gunung ini terkenal ganas. Hingga banyak korban berjatuhan saat melakukan pendakian. Pada hari biasa tidak banyak warga sekitar kaki gunung yang melintas di jalur pendakian itu, jalur ini baru ramai ketika musim jamur tiba. Penduduk di kaki gunung biasa mencari jamur yang digunakan sebagai makanan tambahan.

    Bagi mereka yang merasa tertantang untuk mendaki, jika ingin mencapai Puncak Rengganis dapat lewat dua jalur. Jalur pertama lewat Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Propolinggi. Jalur ke dua lewat Baderan, Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Besuki. Kedua jalur ini memiliki medan yang sama berat dan ganas, dengan jalan menanjak, berliku dan licin. Sebelum mencapai puncak terdapat sebuah lembah yang cukup luas dan memancarkan suasana aneh, itulah bekas landasan pesawat terbang peninggalan Belanda.

    Lembah di gunung Argopuro ini sejauh mata memandang hanya berupa hamparan ilalang dan pepohonan hutan, dengan cuaca dingin dan berkabut setiap hari. Sinar matahari tak mampu menembusnya hingga siang haripun terasa senja. Itu sekilas gambaran tentang Lembah Cikasur ladang pembantaian (The killing field). Sebab di sekitar landasan pesawat yang dikerjakan dengan rodi itu, terkubur ratusan atau bahkan ribuan rakyat yang dibantai tentara kolonial Belanda.

    Bukti-bukti sejarah yang menunjukkan bekas landasan pesawat hanyalah sebuah mesin jenset bekas yang berada di salah satu sudut bekas landasan itu tersembunyi di antara semak belukar. Di badan jenset tampak tulisan 1912, mungkin itu adalah satu-satunya petunjuk masa yang ada. Bukti lain yang masih ada yakni sebuah menara pengawas yang sudah roboh. Sementara tak satupun bekas bangunan tampak disana. Sekarang kondisi bekas landasan pesawat itu hanya berupa lapangan terbuka yang dipenuhi ilalang setinggi orang dewasa.

    Reymond (38), pengajar sejarah dan geografi sebuah SMU di Kraksaan yang juga Ketua SAR Jatim di Probolinggo, ketika ditemui mengatakan landasan pesawat buatan jaman Kolonial Belanda itu dikerjakan pertama kali oleh beberapa orang saja dengan upah yang cukup lumayan. Kemudian para pekerja itu dipaksa untuk memberikan propaganda kepada penduduk desa lainnya untuk ikut dalam pembuatan landasan pesawat tersebut. Akhirnya semua orang baik laki-laki, wanita, tua dan muda berduyun-duyun mendaftarkan diri bergabung.

    Setelah pembangunan selesai, ternyata para pekerja itu tidak dibayar dan tidak boleh meninggalkan tempat. Dengan perlakuan kasar dan berbagai macam siksaan mereka dipaksa untuk membuat galian yang panjang untuk saluran air. Di sinilah tragedi mengerikan itu terjadi, saat galian tanah selesai dikerjakan tiba-tiba beberapa truk terbuka yang sarat dengan serdadu Belanda bersenjata lengkap mendekat. Para serdadu itu langsung memberondong peluru ke arah pekerja paksa secara membabi buta, “ternyata galian itu sengaja dibuat untuk membunuh serta mengubur para pekerja itu sendiri, hal ini dilakukan mungkin agar tempat itu tidak dibocorkan kepada para pejuang.

    Dalam catatan sejarah landasan pesawat ini juga sempat dikuasai tentara Jepang. Namun menjelang kemerdekaan TNI juga sempat menguasainya. Mungkin karena tempatnya di pegunungan yang terpencil, akhirnya landasan pesawat itupun ditinggalkan begitu saja.

    Sudah puluhan tahun landasan pesawat itu tidak dijamah orang, bahkan sudah dilupakan. Menurut beberapa penduduk desa terdekat yang sempat ditemui, sekarang bekas landasan itu sudah menjadi tempat yang angker. Hal ini selalu diingatkan penduduk kepada semua pendaki gunung agar tidak melintas atau berkemah di tempat itu. Sepintas tempat itu memang cocok digunakan untuk berkemah, tetapi bila nekad melakukannya disertai tindakan sembrono maka bersiaplah untuk menerima akibatnya.

    Seperti pengalaman Nanang Kosim (17) anggota Krapala SMU Krasakan Probolinggo saat melakukan pendakian ke Puncak Rengganis. Sesampai di bekas landasan pesawat itu, Nanang memetik setangkai bunga Tulip tinggalan serdadu Belanda yang sedang mekar. Setelah itu ada perasaan takut selalu mencekam hatinya. Setiap melanjutkan pendakian dia merasakan ada langkah orang yang selalu mengikutinya, ketika ditoleh tak seorangpun berada di belakangnya, begitu seterusnya. Merasakan keadaan demikian, tiba-tiba dia berteriak histeris seperti kesurupan sesuatu. Untung teman-temannya langsung memberikan bantuan dan rencana pendakian Puncak Rengganis dibatalkan.

    Kejadian lain yang sering terjadi dan sudah dianggap biasa oleh warga setempat yakni munculnya suara-suara aneh di malam bulan purnama. Suara itu terdengar sayup-sayup dari arah bekas landasan pesawat, seperti aba-aba baris-berbaris dalam bahasa jawa, ji.., ro.., lu.. bila sudah demikian dari kejauhan akan tampak bayangan orang berbaris menuju ke tengah landasan, tetapi hanya tubuh bagian dada atas saja yang kelihatan. Kadang terdengar juga suara isak tangis yang menyayat dari bekas landasan tersebut. Anehnya suara dan bayangan itu akan hilang jika diteriaki.

    Beberapa pencari jamur yang sempat melintas menuturkan, kejadian aneh itu disebabkan arwah dari para pekerja yang dibantai serdadu Belanda itu tidak tenang di Alamnya. Tidak itu saja, siang haripun juga banyak terjadi kejadian aneh antara lain adanya “Pasar Setan” juga dapat ditemui di Gn.Argopuro. Julukan yang diberikan warga setempat tidaklah berlebihan, karena pada siang hari terdengar suara berisik layaknya sebuah pasar. Tepatnya di antara Cikarus menuju Cisentor dan Rawa Embek, sebuah tempat mendekati puncak Rengganis. Anehnya bila didekati suara pasar itu akan menghilang, juga tidak akan pernah ditemukan adanya pasar disitu.

    Bagi pendaki yang belum pernah melewati tempat rawan ini akan terkecoh dan tersesat. Dua mahasiswa pernah hilang menurut warga setempat karena terpisah dengan rombongannya saat melewati daerah ini, terbukti Tim SAR menemukan tanda-tanda khusus hilangnya mereka di jalur setan itu.

    Seperti pengalaman Heri Slamet (25) seorang pendaki yang sempat ditemui di lokasi menuturkan, pernah beberapa waktu yang lalu hampir saja tersesat dan hilang ketika mencoba mencari asal suara dari pasar setan itu. “Terus terang mas, memang saya penasaran dimana sebenarnya letak pasar setan itu. Ternyata ketika berjalan mencarinya malah salah arah dan hampir saja hilang bersama seorang teman pendakian, untung waktu itu segera sadar ketika tahu kalau saya bereda di deretan paling belakang dari rombongan,” ujarnya.

    Peringatan kepada para pendaki yang berencana melakukan pendakian di Gunung Argopuro, taati setiap peringatan dari warga setempat jika tidak ingin tersesat dan hilang.