JANGKAR

Aku berfikir karna itu aku ada dan aku berfikir karna itu aku sadar akan keberadaan ku.

Wilujeng Blogs HIMAPA OSIRIS

HIMAPA OSIRIS....Tuhan Bersama Orang-orang yang Berani!!!Sekretariat:Jl.Soekarno-Hatta No. 456 Bandung

Janji HIMAPA OSIRIS

  1. HIMAPA OSIRIS Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. HIMAPA OSIRIS Berbakti dan Menjalankan kewajibannya kepada bangsa, tanah air dan umat manusia umumnya serta Almamater PKN LPKIA Bandung khususnya.
  3. HIMAPA OSIRIS Menjunjung tinggi kemanusiaan
  4. HIMAPA OSIRIS Sadar bahwa Alam beserta isinya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dijaga.
  5. HIMAPA OSIRIS Wajib memelihara tali persaudaraan antara Pecinta Alam lain dan sesama anggota HIMAPA OSIRIS.
  6. HIMAPA OSIRIS Wajib menjaga nama baik HIMAPA OSIRIS dan Almamater.

Kamis, 14 Januari 2010

Untaian Zamrud di Perkampungan Setulang

setulangPerkampungan Setulang terletak di kabupaten Malinau ,Kalimantan Timur . Mereka mendiami satu sudut sorga kecil yang tersembunyi di Tanah Leluhurnya. Hidup damai bersama alam yang asri, dimana riak air sungai yang jernih memberikan kesejukan, hutan alami memberikan kemakmuran hidup tanpa rasa takut kelaparan. Nyanyian burung hutan adalah lagu merdu membawa suasana hati penuh kedamaian.

Ini adalah perjalanan paling panjang saat saya di Kalimantan. Perjalanan menuju Setulang kalo dipulau jawa itu bisa di samakan dengan banyuwangi menuju jogja saking jauhnya dan medan yang ditempuh tidak begitu sempurna. Mengendarai Mitsubishi Strada dengan kecepatan rata-rata 100Km/jam di medan yang sangat sulit,membuat saya mabok darat ( lupa nggak minum antimo),

Saya kira waktu udah nyampe Tarakan perjalanan udah selesai, eh ternyata harus lagi menumpangi speed boat yang lumayan besar dari pelabuhan tangkayu menuju ke malinau, sempat berfikir kenapa nggak masuk audisi jejak petualang ajah ya…. hahhaahhaha.Selama tiga jam dengan speedboat sungguh-sungguh sangat disayangkan untuk di sia-siakan. Semakin jauh mengarungi sungai ke hulu, semakin menarik untuk dinikmati.
Kali ini juga saya dapat melihat Bekantan (Nasalis larvatus) bermain di pohon bakau dalam kelombok lumayan banyak dari jarak cukup dekat. Bila beruntung dapat pula melihat beberapa ekor Pesut (Irrawadi dolphin) berenang di alur sungai yang tenang.  Tiba di pelabuhan Malinau, dapat langsung menuju hotel atau dapat langsung menuju perkampugan Setulang (tahapan ini, semua capek lunas sudah hahahaahahhahhhahahaa)
Tiba di perkampungan Setulang, dapat langsung Rumah Pentasmenuju ke homestay-homestay yang telah disediakan oleh pengelola asli Dayak Setulang dengan sambutan hangat serasa menyambut sodara yang dirindu-rindukan datang. Begitu terasa suasana rumah keluarga Dayak yang hangat dan bisa langsung menjadi bagian dari keluarga mereka. Pengalaman yang tak terlupakan. Di sinipun, dapat dinikmati keindahan arsitektur balai adat Adjang Lideng, lumbung-lumbung padi yang ada di puncak bukit, ukiran kayu pada setiap pintu gerbang, perahu panjang, kuburan masyarakat dayak Kenyah Uma’ Lung yang terletak di seberang desa. Beragam tari-tarian tradisional juga dapat dinikmati, seperti tari tunggal, tari perang dengan diiringi musik tradisional sampeq, alat pukul dari kayu kering.
Kehidupan desa yang tenang dan asri sangat menambah rasa nyaman. Tak jarang dapat pula dijumpai warga desa yang sedang menjemur padi atau kopi di depan rumah, warga yang akan dan pulang berburu di hutan, pengrajin rotan untuk dibuat berbagai barang seperti anjat, tikar; pengrajin Mandau (senjata khas dayak) dan juga pembuat seraung (topi khas dayak). Menikmati suasana malam di desa ini juga tak kalah mengasyikkan. Pengunjung dapat berdiskusi dengan masyarakat tentang sejarah, kehidupan sehari-hari, budaya bersama dengan warga desa.
Memasuki hutan seluas 5.300 ha, hati akan langsung terpesona saat naik perahu ketinting menelusuri sungai Setulang. Mata akan disuguhi panorama untaian zamrud katulistiwa di kanan kiri sungai beserta kehidupan masyarakatnya. Air sungai yang jernih, udara yang segar menyejukkan hati, batu kecil dan besar yang kadang membentuk giram kecil ditengah atau ditepi sungai Setulang.
Pemandangan ini disuguhkan selama sekitar satu jam serasa melewati taman surgawi. Damai, tenang, asri, sunyi. Bahkan suara kepak sayap burung kecil pun begitu terdengar halus menyapa telinga kita.  Jalan surga di akhiri di hingga laga tana olen (pondok istirahat) telah menanti untuk sejenak menikmati kepul teh atau kopi dan kudapan. Perjalanan dapat di mulai dengan mengayunkan kaki menyelusuri jalan setapak / track menuju pohon cifor, pohon berjenis meranti (Shorea sp.) yang ditemukan oleh peneliti CIFOR sebagai titik pengamatan dalam penelitian mereka.
Lebih melangkah lagi, hornbill view akan dicapai. Ini adalah point dimana burung enggang sering muncul. Kaze bezu, pohon besar dengan hampir 927 cm besaran kelilingnya dapat dijumpai di kawasan ini. Puncak Mangkok, puncak tertinggi di kawasan ini memberikan pemandangan bentangan alam hutan tropis  bak permadani hijau. Maha Besar Ya Allah. Kau ciptakan keindahan yang membuat kami takjub dan tak dapat mengucapkan satu katapun.
Menyusuri setapak kembali ke bush camp melewati Tenapan. Tenapan adalah air terjun kecil. Air terjun yang mengalir ke bawah ditampung di sebuah kolam renang alami, membuat penat hilang saat tubuh menyatu dengan segar airnya. Puas melepas dahaga di kesegaran kolam renang alami, menyusuri sungai menuju laga tana olen pun mendapat suguhan hutan hujan tropis. Suara binatang yang bercengkrama menandakan kegembiraan hidup mereka di hutan yang terjaga baik. Selain burung Enggang (Hornbill) dapat pula dijumpai burung Raja Udang (King Fisher) bermain di atas air sungai dan mencari makan kemudian sesekali hingga di batang pohon. Inikah Taman Sorga ? Beberapa satwa malam juga tak jarang mendatangi laga / bush camp ini untuk sekedar mencari sisa-sisa makanan atau berjalan saja.Hangatnya api unggun kecil menambah hangat suasana hutan tropis bersama dengan secangkir kopi atau teh penggugah selera. Guide yang mendampingi dapat pula menyediakan berbagai masakan tradisional yang diolah dari alam, seperti ikan sungai yang dimasak dengan bambu dan bumbu daun.
Meninggalkan desa Setulang dengan Tane Olen nya dengan membawa beragam cerita dan pengalaman ditambah beberapa cenderamata menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Sayangsekali, suasana kedamaian hati di Setulang sungguh tidak dapat dibidik dengan kamera kecuali datang langsung dan menikmatinya. Selamat tinggal Setulang, Wish to Back Again

Tidak ada komentar: